Mau kemana setelah menjadi sarjana IT?
Jawabannya : KOREA!!!
Lohh? Hehe..
Ya, jika saya di hadapi pertanyaan seperti itu tentu saja saya menjawab seperti jawaban tadi. Lulus kuliah, kerja, cari uang yang banyak, lalu pergi ke korea. Mungkin terkesan berlebihan atau terlalu “tinggi”, tapi saya memang ingin meneruskan studi S2 saya disana. Amiin. Namanya juga cita – cita, harus di gantung setinggi langit dong... :)
Namun pertanyaan disini adalah, rancangan masa depan saya, setelah lulus kuliah dengan membawa embel – embel S,Kom di belakang nama saya. Hehe.. (sekali lagi Amin). Mungkin sebelumnya kita flash back dulu, di saat saya baru saja memasuki bangku kuliah.
Saat itu langit cukup cerah, matahari bersinar terik. Saya dan teman saya duduk di bawah pohon sambil berbincang – bincang ditemani dua botol minuman dingin. Saat itu saya baru saja selesai daftar ulang di sebuah institusi di kawasan Depok sebagai mahasiswa baru. Beberapa lembar persyaratan tersimpan rapi di dalam sebuah map.
Setelah menyeruput minumannya, teman saya bertanya “Yakin mau masuk situ?” Dan dengan senyuman saya membalas, “Ya abis gimana, disuruhnya masuk sini”
Teman saya hanya bisa tersenyum lagi. “Ya udah, bagus kok ngambil IT, kerjanya gampang”. Saya mengangguk, dan pikiran saya pun terbawa dalam sebuah lamunan. 4 tahun kemudian, saya sudah lulus kuliah, kerja di sebuah perusahaan IT ternama, mendapatkan gaji yang lumayan menggiurkan.
Namun benarkah kenyataannya seperti itu? Bisa iya, bisa juga tidak. Setelah 3 tahun saya belajar dalam bidang IT, ternyata banyak hal yang tidak diketahui orang awam. Ternyata menjadi seorang IT yang sukses itu tidak mudah. Banyak orang hanya menilai, ‘kalo mau kerjanya gampang ya masuk IT’. Untuk itulah para remaja yang baru lulus Sekolah Menengah berbondong – bondong mengambil jurusan IT di kampusnya. Mungkin sebagian karena minat sendiri, sebagian karena dorongan orang tua. Seperti saya. Ya karena pendapat itu tadi, orang IT kerjanya gampang. Dan pada akhirnya banyak yang putus asa di tengah jalan karena tidak kuat, atau jenuh dengan semua pelajarannya.
Dari pengalaman saya, memang benar. Terutama saya, sebagai seorang perempuan. Memang jaman sekarang perempuan sudah banyak yang berkecimpung dalam dunia IT, namun jika dibandingkan, tetap saja seperti seorang IT pria, lebih terlihat sukses daripada si wanita. Beberapa teman saya banyak yang berhenti kuliah, dan memilih mengulang dari tahun pertama dengan jurusan yang berbeda. Bahkan tidak sedikit juga teman saya yang sudah lulus kuliah dengan background IT, malah bekerja di bagian yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan IT. “Pusing ah kerja jadi IT, udah cukup belajarnya pas kuliah aja” tutur mereka.
Jadi mengapa jurusan information of technology ini masih di minati orang banyak? Yak.. lagi,lagi dan lagi, karena tergiur perkataan “Gaji yang besar”. Padahal menurut saya, besarnya gaji ya sesuai dengan kemampuan dan talenta yang dimiliki orang tersebut. Dan sayangnya, di kenyataan, menjadi seorang IT yang handal itu cukup sulit, dan hanya segelintir orang – orang yang berhasil, seperti kita lihat, pada awal masuk kuliah dari berapa ratus orang. Mungkin hanya 45% nya saja yang benar – benar berhasil. 25% diantaranya biasa, Sisanya, yah berhenti di tengah jalan, atau memilih bekerja di bidang lain. (Data ini hanya pendapat saya saja)
Namun dari semua itu, bukan berarti saya menyesali apa yang telah saya lewati selama ini. Saya cukup bersyukur, karena saya diberi kesempatan untuk mengetahui ilmu – ilmu di bidang teknologi. Dan saya cukup menikmatinya. Teknologi terus berkembang, seperti halnya pola pikir manusia. Oleh karena itu jika teknologi itu tidak di explore oleh kita, orang – orang yang berkecimpung di dunia IT, maka akan terjadi Stuck, suatu keadaan dimana kita tidak dapat mengembangkan sesuatu lagi. Bagaimanapun, seiring kebutuhan manusia yang terus bertambah, teknologi akan selalu mengiringi.
Oleh karena itu, karena perjalanan yang saya tempuh hingga saat ini sudah cukup panjang, maka saya membulatkan tekad, bahwa saya harus menjadi seorang IT yang berhasil. Yang bisa membuat kedua orang tua saya tidak kecewa atas apa yang mereka perjuangkan untuk saya. Yang bisa menyumbang sesuatu untuk membangun negeri ini, dengan teknologi teknologi yang maju.
Bagaimanapun, keberhasilan dimulai dari tekad dan kegigihan. Jika kamu mau berusaha, kamu pasti bisa.
Regards,
Hanreena
*laaah? Bukan surat ya ini..?hehe
d amin-kan saja.. hehe
ReplyDeleteBagaimanapun, keberhasilan dimulai dari tekad dan kegigihan. Jika kamu mau berusaha, kamu pasti bisa. >>> jd, jgn ada lg kata2 pgn udahan kuliah